AMG clinic DEPOK
Alhamdulillah telah dibuka
Klinik Tumbuh Kembang Anak dan Klinik Psikologi AMG clinic di DEPOK
AMG clinic cabang ke-4 ini berada di
Jl Kalimulya No.68a, Kota Depok

Alhamdulillah pada tanggal 28 Oktober 2023 AMG clinic Depok telah pindah ke bangunan baru yang beralamat di Jl Raya Kalimulya No.68a
Bangunan baru hanya berjarak 900m dari bangunan lama dan bisa ditempuh hanya 2 menit saja.
Bangunan baru dengan Ruang Terapi yang lebih banyak, ruang tunggu yang lebih luas, dan parkiran yang lebih besar.
Google maps alamat baru AMG clinic Depok https://maps.app.goo.gl/5AUEnwwiC8JeJhSd8
Ingin mendapatkan layanan tumbuh kembang anak ?, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui WA 0851-0140-3939
Pelayanan Tumbuh Kembang
Konsultasi dan Observasi Tumbuh Kembang Anak
Observasi Tumbuh Kembang Anak adalah sebuah asesmen / screening tumbuh kembang anak yang bertujuan untuk melihat apakah tumbuh kembang anak sudah sesuai atau tidak dengan kemampuan atau tahap perkembangan yang seharusnya. Jika terdapat suatu keterlambatan atau kendala atau gangguan tumbuh kembang pada anak maka kami akan mempelajari masalah tersebut (kebutuhan dan kekurangannya) sehingga bisa ditentukan penyelesaian masalah berupa terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Konsultasi Tumbuh Kembang Anak adalah sebuah layanan yang kami berikan kepada para orang tua yang ingin mengetahui tahap perkembangan anaknya apakah sudah sesuai dengan tahap perkembangan anak seusianya atau apakah sang anak justru mengalami keterlambatan dan gangguan pada tumbuh kembangnya. Konsultasi dengan Psikolog atau Senior Terapis yang ahli dan berpengalaman di bidangnya akan memberikan informasi, penanganan dan solusi yang tepat sesuai kebutuhan anak dan orang tua.
Terapi Wicara
Terapi wicara adalah terapi yang diberikan bagi seseorang yang sulit atau terlambat untuk berbicara atau mengalami gangguan dalam berbicara dan berhasa serta gangguan pada oral motor lainnya seperti mengunyah dan menelan. Dari anak kecil hingga orang dewasa dapat diberikan terapi wicara. Dengan satu tujuan yang sama, yaitu mampu dan fasih untuk berbicara dan berbahasa serta dapat menggunakan fungsi oral motor dengan baik.
Tujuan terapi wicara anak berfokus pada pengembangan kemampuan komunikasi dan bahasa anak. Berikut adalah beberapa tujuan utama terapi wicara untuk anak:
- Meningkatkan Kemampuan Berbicara:
- Membantu anak mengembangkan kemampuan untuk mengucapkan kata-kata dengan jelas dan tepat.
- Mengatasi masalah artikulasi dan pengucapan yang tidak jelas.
- Pengembangan Bahasa:
- Meningkatkan kosakata anak dan kemampuan untuk memahami serta menggunakan bahasa dalam konteks yang tepat.
- Mengajarkan struktur kalimat dan tata bahasa yang benar.
- Meningkatkan Kemampuan Mendengar:
- Mengembangkan kemampuan anak untuk mendengarkan dan memahami instruksi serta informasi yang disampaikan oleh orang lain.
- Meningkatkan perhatian dan konsentrasi saat berkomunikasi.
- Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Nonverbal:
- Mengajarkan anak tentang ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan isyarat yang mendukung komunikasi verbal.
- Mendorong penggunaan kontak mata dan interaksi sosial yang efektif.
- Mengatasi Masalah Suara:
- Membantu anak yang mengalami gangguan suara, seperti suara serak atau kesulitan dalam menghasilkan suara.
- Mengajarkan teknik pernapasan dan pengaturan suara yang benar.
- Meningkatkan Keterampilan Sosial:
- Mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa melalui komunikasi yang efektif.
- Mengajarkan keterampilan berbicara dalam situasi sosial, seperti bergiliran dalam percakapan.
- Mendukung Perkembangan Emosional:
- Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri.
- Membantu anak mengatasi kecemasan atau ketidaknyamanan saat berbicara di depan orang lain.
- Edukasi untuk Orang Tua dan Pengasuh:
- Memberikan informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi anak di rumah.
- Mengajarkan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari untuk meningkatkan keterampilan berbicara.
- Pencegahan dan Intervensi Dini:
- Mengidentifikasi masalah komunikasi sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Terapi wicara dirancang secara individual sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif untuk mendorong partisipasi aktif.
Terapi Okupasi
Terapi yang diberikan untuk melatih kemandirian anak, kognitif terapi, melatih aktifitas sehari-hari, aktifitas sosial, dll.
Tujuan terapi okupasi anak berfokus pada membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tujuan utama terapi okupasi untuk anak:
- Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus:
- Membantu anak mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari, seperti menulis, menggambar, dan menggunakan alat makan.
- Pengembangan Keterampilan Motorik Kasar:
- Meningkatkan kemampuan anak dalam aktivitas fisik yang lebih besar, seperti berlari, melompat, dan bermain.
- Meningkatkan Kemandirian:
- Membantu anak belajar melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti berpakaian, mandi, dan makan.
- Pengembangan Keterampilan Sosial:
- Mendorong interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa.
- Mengajarkan anak cara berkolaborasi dan bermain dengan orang lain.
- Meningkatkan Kemampuan Kognitif:
- Mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan melalui aktivitas yang menantang.
- Mengatasi Masalah Sensori:
- Membantu anak yang memiliki sensitivitas atau kesulitan dalam memproses informasi sensorik, seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
- Mendukung Perkembangan Emosional dan Sosial:
- Meningkatkan kemampuan anak untuk mengelola emosi dan beradaptasi dengan situasi sosial.
- Mendorong rasa percaya diri dan harga diri anak.
- Edukasi untuk Orang Tua dan Pengasuh:
- Memberikan informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perkembangan anak di rumah.
- Mengajarkan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
- Pencegahan dan Intervensi Dini:
- Mengidentifikasi masalah perkembangan sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Terapi okupasi dirancang secara individual sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif untuk mendorong partisipasi aktif.
Terapi Sensori Integrasi
Terapi Sensori Integrasi upaya perbaikan, baik untuk perbaikan gangguan perkembangan atau tumbuh kembang anak seperti terlambat bicara, terlambat berjalan, tidak mengerti instruksi sederhana, tidak bisa mengungkapkan sesuatu (ekspresif)tidak melewati tahap tumbuh kembang normal dan gangguan belajar, gangguan interaksi sosial, maupun perilaku lainnya. Terapi Sensori Integrasi merupakan suatu proses mengenal, mengubah, membedakan sensasi dari sistem sensori untuk menghasilkan suatu respon berupa “Perilaku Adaptif Bertujuan”.
Tujuan terapi sensori integrasi anak berfokus pada membantu anak mengatasi kesulitan dalam memproses dan merespons informasi sensorik dari lingkungan mereka. Berikut adalah beberapa tujuan utama terapi sensori integrasi untuk anak:
- Meningkatkan Pemrosesan Sensorik:
- Membantu anak belajar untuk mengolah dan memahami informasi yang diterima melalui indra (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan keseimbangan).
- Mengurangi sensitivitas atau ketidakpekaan terhadap rangsangan sensorik.
- Meningkatkan Keterampilan Motorik:
- Mendorong pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus melalui aktivitas yang melibatkan gerakan dan koordinasi.
- Meningkatkan keseimbangan dan kontrol tubuh.
- Meningkatkan Kemandirian:
- Membantu anak untuk lebih mandiri dalam aktivitas sehari-hari dengan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
- Meningkatkan kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan akademis.
- Mengurangi Perilaku Menantang:
- Mengatasi perilaku yang muncul akibat kesulitan dalam memproses informasi sensorik, seperti kecemasan, agresi, atau penghindaran.
- Mendorong perilaku yang lebih positif dan adaptif.
- Meningkatkan Keterampilan Sosial:
- Membantu anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa dengan lebih efektif.
- Mengajarkan anak cara berkomunikasi dan berkolaborasi dalam situasi sosial.
- Meningkatkan Kemampuan Fokus dan Konsentrasi:
- Membantu anak untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang diberikan, baik di rumah maupun di sekolah.
- Mengurangi gangguan yang disebabkan oleh rangsangan sensorik yang berlebihan.
- Mendukung Perkembangan Emosional:
- Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi situasi yang menantang secara sensorik.
- Membantu anak mengelola emosi dan stres yang terkait dengan pengalaman sensorik.
- Edukasi untuk Orang Tua dan Pengasuh:
- Memberikan informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perkembangan anak di rumah.
- Mengajarkan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari untuk membantu anak mengatasi tantangan sensorik.
- Pencegahan dan Intervensi Dini:
- Mengidentifikasi masalah pemrosesan sensorik sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Terapi sensori integrasi dirancang secara individual sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif untuk mendorong partisipasi aktif.
Terapi Remedial / Orthopedagog
Tujuan terapi remedial atau orthopedagog untuk anak berfokus pada membantu anak yang mengalami kesulitan belajar atau perkembangan, terutama yang berkaitan dengan aspek pendidikan dan kognitif. Berikut adalah beberapa tujuan utama terapi remedial/orthopedagog untuk anak:
- Meningkatkan Kemampuan Akademis:
- Membantu anak yang mengalami kesulitan dalam belajar, seperti membaca, menulis, atau berhitung.
- Mengembangkan strategi belajar yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan akademis.
- Mengidentifikasi dan Mengatasi Kesulitan Belajar:
- Melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi jenis kesulitan belajar yang dialami anak, seperti disleksia, disgrafia, atau diskalkulia.
- Menyusun rencana intervensi yang sesuai untuk mengatasi kesulitan tersebut.
- Meningkatkan Keterampilan Kognitif:
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan analitis anak.
- Mendorong anak untuk berpikir secara logis dan kreatif dalam menghadapi tantangan.
- Mendukung Perkembangan Emosional dan Sosial:
- Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam kemampuan belajar dan berinteraksi dengan teman sebaya.
- Mengajarkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain.
- Meningkatkan Kemandirian:
- Membantu anak belajar untuk mengelola tugas-tugas akademis dan tanggung jawab sehari-hari secara mandiri.
- Mendorong anak untuk mengambil inisiatif dalam proses belajar mereka.
- Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar:
- Menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan menarik untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar.
- Mendorong anak untuk menemukan minat dan bakat mereka dalam berbagai bidang.
- Edukasi untuk Orang Tua dan Pengasuh:
- Memberikan informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perkembangan akademis anak di rumah.
- Mengajarkan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari untuk membantu anak belajar.
- Pencegahan dan Intervensi Dini:
- Mengidentifikasi masalah belajar sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
- Mendorong anak untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan sebelum masalah berkembang lebih serius.
- Mendukung Integrasi di Lingkungan Sekolah:
- Membantu anak beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan berinteraksi dengan teman sebaya serta guru.
- Mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi anak di sekolah.
Terapi remedial/orthopedagog dirancang secara individual sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan dukungan emosional untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Terapi Behavior
Terapi Perilaku bertujuan untuk menghilangkan perilaku-perilaku anak yang tidak dapat diterima secara sosial atau perilaku yang seharusnya tidak ada panak seusianya dan membangun perilaku-perilaku baru yang secara sosial / umum pada anak seusianya.
Tujuan terapi perilaku anak berfokus pada mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan meningkatkan perilaku positif melalui berbagai teknik dan strategi. Berikut adalah beberapa tujuan utama terapi perilaku untuk anak:
- Mengurangi Perilaku Negatif:
- Mengidentifikasi dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, seperti agresi, tantrum, atau perilaku mengganggu lainnya.
- Menerapkan teknik disiplin yang konsisten untuk mengelola perilaku tersebut.
- Meningkatkan Perilaku Positif:
- Mendorong dan memperkuat perilaku yang diinginkan, seperti berbagi, berkomunikasi dengan baik, dan mengikuti aturan.
- Menggunakan sistem penghargaan untuk memotivasi anak agar berperilaku baik.
- Meningkatkan Keterampilan Sosial:
- Mengajarkan anak keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa.
- Mendorong kemampuan anak untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan membangun hubungan yang sehat.
- Mengembangkan Kemandirian:
- Membantu anak belajar untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari secara mandiri, seperti berpakaian, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan mengelola waktu.
- Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan.
- Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi:
- Mengajarkan anak cara mengenali dan mengelola emosi mereka, seperti kemarahan, kecemasan, atau frustrasi.
- Mengembangkan strategi koping yang sehat untuk menghadapi situasi yang menantang.
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah:
- Mendorong anak untuk berpikir secara kritis dan menemukan solusi untuk masalah yang mereka hadapi.
- Mengajarkan teknik-teknik pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mendukung Perkembangan Akademis:
- Membantu anak mengatasi kesulitan belajar yang mungkin disebabkan oleh perilaku yang tidak teratur.
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi anak dalam lingkungan belajar.
- Edukasi untuk Orang Tua dan Pengasuh:
- Memberikan informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perubahan perilaku anak di rumah.
- Mengajarkan teknik-teknik disiplin yang positif dan konsisten.
- Pencegahan dan Intervensi Dini:
- Mengidentifikasi masalah perilaku sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Terapi perilaku dirancang secara individual sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang berbasis pada penguatan positif dan teknik-teknik yang terbukti efektif.
Fisioterapi Anak
Tujuan fisioterapi anak meliputi berbagai aspek yang
bertujuan untuk mendukung perkembangan fisik, motorik, dan fungsi tubuh anak.
Berikut adalah beberapa tujuan utama fisioterapi untuk anak:
- Meningkatkan
Mobilitas:
- Membantu
anak untuk bergerak lebih bebas dan mandiri.
- Mengurangi
kekakuan otot dan meningkatkan rentang gerak sendi.
- Pengembangan
Keterampilan Motorik:
- Meningkatkan
keterampilan motorik kasar (seperti berjalan, berlari) dan motorik halus
(seperti menggenggam, menulis).
- Mengajarkan
koordinasi dan keseimbangan.
- Rehabilitasi
Pasca Cedera atau Operasi:
- Mempercepat
pemulihan setelah cedera atau operasi.
- Mengurangi
rasa sakit dan meningkatkan fungsi tubuh.
- Manajemen
Kondisi Medis:
- Membantu
anak dengan kondisi medis tertentu seperti cerebral palsy, spina bifida,
atau kelainan ortopedi.
- Mengurangi
gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
- Peningkatan
Kualitas Hidup:
- Meningkatkan
kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan
bermain.
- Mendorong
interaksi sosial dan perkembangan emosional.
- Edukasi
untuk Orang Tua:
- Memberikan
informasi dan strategi kepada orang tua untuk mendukung perkembangan anak
di rumah.
- Mengajarkan
teknik-teknik yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
- Pencegahan:
- Mengidentifikasi
dan menangani masalah perkembangan sejak dini untuk mencegah komplikasi
lebih lanjut.
- Memberikan
program latihan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas.
Fisioterapi anak dirancang secara individual sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi spesifik setiap anak, dengan pendekatan yang menyenangkan
dan interaktif untuk mendorong partisipasi aktif.
