Klinik Tumbuh Kembang Anak di Depok
Januari 10, 2014
Penyebab autisme sampai saat ini memang belum di ketahui. Namun ada beberapa faktor yang dianggap dapat memicu timbulnya autism pada anak. jumlah anak yang mengalami autisme mengalami peningkatan dalah beberapa tahun terakhir. Maka dari itu sebaiknya untuk pada orang tua memeriksakan anak – anaknya kepada orang yang ahli sejak anak berusia 18 hingga 24 bulan untuk mengetahui dan berkonsultasi tentang gejala autisme. Penanganan dan perawatan sejak dini akan memberikan hasil yang lebih baik bagi masa depan anak kedepannya.
Apa autisme itu sendiri? Autism adalah kumpulan gejala - gejala dalam hal hangguan kemampuan berkomunikasi dan bersosial berkepanjanganyang tampak pada anak usia tiga tahun pertama, ketidak mampuan dalam berkomunikasi tersebut, menyebabkan kebanyakan anak autis lebih senang menyendiri dengan dunianya dan tidak merespon sama sekali dengan kehadiran orang atau keadaan di sekelilingnya.
Berikut ini adalah cara kita untuk mengenali anak yang mengidap autis :
• Anak autis akan menunjukkan perilaku kontak mata yang sangat jarang sekali dengan orang lain maupun orang tua dan kerabat dekatnya. Hal ini yang disebut sebagai gangguan interaksi sosial pada anak autis
• Sering melakukan gerakan yang berulang – ulang. Anak – anak autis biasanya sangat menyukai satu benda saja, terutama benda yang bentuknya bulat dan berputar
• Anak autis biasanya kesulitan untuk berkomunikasi karena mengalami ganggua bicara dan bahasa sehingga suara yang dikeluarkan hanya berupa teriakan dan gumaman
• Tidak adanya komunikasi non-verbal seperti menganggukkan kepala ketika setuju, atau menggelengkan kepala ketika tidak suka
Setelah mengetahui tentang ciri – ciri anak autis, dan anda menemukan bahwa anak anda tanda – tanda diatas maka segerakan membawa anak anda ke klinik tumbuh kembang anak di depok, AMG Clinic untuk memndapatkan penanganan dari para ahlinya. Para terapis ahli dari AMG Clinic dapat memberikan terapi – terapi kepada anak anda yang mengidap autisme. Terapi yang di berikan seperti terapi eicara untuk melatih bicaranya, terapi perilaku untuk melatih kepatuhannya, dan terapi okupasi agar anak autis dapat mandiri dalam melakukan segala kegiatan sehari – hari.
